Tempattinggal adikku dan keluarganya di perkebunan jauh dari keramaian. Rumah yang mereka tinggali cukup besar dan halamannya juga sangat luas. Rumah itu adalah peninggalan zaman Belanda dulu, sehingga bangunannya antik dan kokoh. Seperti umumnya rumah staf perkebunan, selalu memiliki halaman yang amat luas.
Dantiba-tiba Firman memegang penisnya dan menggesek-gesekkan di belahan bibir vaginaku beberapa kali dan kemudian dia mulai menekan ke dalam serta, "Blees", terasa dengan mudahnya penisnya masuk ke dalam lubang vaginaku dan aku terkaget bersamaan penis masuk kedalam vaginaku. "Aaww Aww Firmann..
CeritaPanas Tante Melinda Mama Temanku yang Binal - Setelah itu, saya segera menutup teleponnya seperti tidak ingin menyia-nyiakan waktu. Kemudian saya segera berlari ke kamar dan ganti baju, terus segera keluar rumah menuju rumah Tante Melinda, karena dari rumahku ke rumah Tante Melinda memerlukan waktu sekitar 15 menit jalan kaki.
KumpulanCerita Hot 21+ - Perkenalkan gua Steve. Langsung aja. Waktu itu gua berumur 18 tahun dan kuliah semester 1. Gua asalnya dari Jakarta dan kuliah di Kota Padang, kota syariah. Kayak anak kos biasanya, awal ngekos di kota ini gua dapat kos-kosan yg gak nyaman. Tempatnya Read More Postingan Lama → Beranda
dejRaC. Cerita Sex Terbaru, Cerita Dewasa, Cerita Mesum – Setelah sebelumnya ada Cerita Mahasiswa Selingkuh dengan Dosen, kini ada cerita seks bergambar Cerita Hot Dosen Ngentot Mantan Mahasiswi. selamat membaca. sebuah cerita hot dosen ngentot dengan mantan mahasiswinya. Walaupun sang mahasiswi sudah menikah, namun kontol dan goyangan si dosen tak pernah ia lupakan hingga selalu berhubungan walaupun sudah lulus. Dan, Ia pun membagi si dosen tersebut kepada temannya yang kesepian. Simak cerita lengkapnya berikut ini! Aku Sintia, aku baru aja nikah. Cuma gambaran tentang nikah dan kenyataannya beda banget kaya semar dan arjuna. Terbayang nikmatnya kalo diranjang dengan suami hampir gak pernah aku rasakan, memang si belon setaon aku nikah. Aku nikah dengan lelaki mapan, punya segalanya rumah, kendaraan buat aku juga, peralatan rumah modern dan lengkap. Yang kurang adalah aktivitas ranjangnya, maklum suamiku sangat workaholik, sehingga aku jadi istrinya yang kesekian. Istri pertama, kedua, kedtiga dst ya kerjaan lah. Kadang weekend pun dia kerja, seringnya keluar kota. Kalo ada dirumah, kerja ampe tengah malem, aku dah ngantuk dan ketika naek ranjang dia dah letoy, sehingga jaranglah aku dicolek2. Ya mo bilang apa, dari segi materi terpenuhi tapi segi yang satunya lagi enggak. Memang nasib ya kalo milih suami lelaki yang dah mapan dan workaholik pula. Aku slesai sekolah langsung nikah, kenal suamiku juga gak lama, sehingga pacaran bentar langsung dilamar dan dijadiin istri deh. Aku punya temen Nina, temen akrab waktu kuliah, sampe sekarang. Aku sering curhat ma Nina, tapi ya Nina gak bisa kasi jalan keluar apa2, cuma menjadi pendengar yang baek aja. Ya mendinglah bisa curhat biar gak da solusinya, katimbang dipendem diati, bisa depresi lama2. Nina blon nikah api pengalaman ranjangnya banyak banget, dari mantan2 cowoknya. Satu weekend, seperti biasa aku jadi bujangan lagi karena suami dah ngilang kluar kota, aku call Nina. Heran juga lama baru diangkat hapenya. “Halo”, kedengaran suara Nina serak. “Kamu sakit Nin”. “Enggak kok”. “Kok serak gitu”. “iya neh, kebanyakan triak2 kali”. “Ngapain triak2, ikut demo ya”. “Iya demo kenikmatan”. Aku gak ngerti juntrungan omongannya yang terakhir tapi aku gak nanya lebi lanjut, mungkin ada hubungannya dengan aktivitas ranjang. “Kamu kesepian ya, ketempatku aja, ntar ikutan demo”. “Aku ganggu gak, kan kamu lagi bernikmat ria”. Dia cuma tertawa, “Gak kok, kan bisa di share”. “Oke deh aku ke rumahmu ya”. “Aku tunggu ya”. Segera aku meninggalkan rumah, meluncur dengan mobi yang kusetri ndiri. enaknya punya suami mapan diluar ranjang, ya semua dah tersedia, termasuk mobil, biar gak mewah juga. Sesampe dirumah Nina, kulihat Nina masi acak2an, rambut gak disisir, dia uma pake t shirt gombrong panjang, sehingga kaya rok super mini. “Blon mandi? Tumben, biasanya pagi2 dah rapi”. “Masi asik, jadi males mandi, masuk deh”. Aku duduk dimeja makan, dia lagi sarapan, “Mo ngikut sarapan?” “Aku dah sarapan dirumah”. Kita ngobrol santai ja, tiba2 keluar seorang lelaki dari kamar Nina, cuma pake celana pendek aja, bertelanjang dada. . Aku kaget ngeliatnya, ternyata bapak mantan dosen. memang si pak dosen itu terkenal pemburu mahasiswi di kampus, banyak mahasiswi yang jadi temen kencannya. Orangnya si ganteng, atletis dengan dada yang bidang, dan mata kuliahnya sulit lulusnya, sehingga banyak mahasiswi yang menggadekan badannya dengan tukeran nilai di katrol tanpa susah2 lagi. Kayanya Nina langganannya juga neh, ampe dah lulus masi ja pengen dipatil ma kont0l si bapak. Si bapak biasa ja melihat ada aku. “Kamu Sintia kan”. “Ya pak, pa kabar, kok bisanya ada dimari”. “Ya bisalah, saling berbagi ma Nina kan”. Aku tertawa, aku ngerti sekarang, rupanya Nina triak2 saking nikmatnya dientot si bapak, sampe serak gitu. “Sintia ngeganggu bapak gak nih”. “Sama sekali enggak, mau join? Katanya jablay”. Wah Nina ember juga ke si bapak. “Kalo jablay, aku gak tersinggung kok kalo disuru membelai kamu”. “Membelai Nikmat Sin”, Nina nimbrung. Si bapak, ikutan duduk dan sarapan bareng Nina. Aku agak risih karena mereka suap2an didepanku. “Kamu mo aku suapin juga Sin”, tanya si bapak sambil tertawa. Aku cuman ngegeleng ja. Abis makan, Nina ngajakin aku duduk di sofa, dia tetep ja gak mandi. “Ada bokep asik Sin, mo liat gak”. Nina langsung memutar dvdnya, ternyata bokep lesbian, jepang. Ah uh nya seru juga. Aku gak pernah liat bokep lesbian, tapi ini seru juga, mereka pake dildo yang kedua ujungnya berbentuk palkon, panjang dan gede, ujung satunya masuk mem3k cewek pertama yang satunya terbenam di memek cewek kedua, mreka saling tindihan, yang diatas ngegenjotkan dildonya kluar masuk mem3k cewek yang dibawahnya, yang langsung ber ah uh ria, kaya lelaki prempuan ja. Si bapak ikutan nonton, duduk diseberang kami berdua. Nina mulai iseng, dia mngelus tokedku. Aku risih dan menerpis tangannya, dia malah mengelus pahaku yang hanya tertutup rok mini, aku jadi menggelinjang dielus gitu, berahiku mulai timbul juga, pertama akibat bokep yang seru banget dan ditambah elusan tangan nanakl Nina di toked dan pahaku. Nia makin agresif mengelus badanku. Aku malah diciumnya di bibir dengan penuh nafsu. Kembali sensasi menakjubkan itu kurasakan, nafasku mulai menjadi semakin tidak karuan, aku sudah tidak tahan lagi, langsung saja kuremas kedua tokednya. Nina gak pake apa2 dibalik tshirt gombrongnya. Dua segera melepaskan t shirtnya sehingga langsung bertelanjang bulat. Dia menaruh tanganku di tokednya, yang langsung kuremas dengan gemas, besar dan kenceng, lebih besar dari tokedku malah, sambil sesekali kuhisap, berkali-kali ia menjerit lirih. “Ohh.. mm.. uuouugh.. Sin.. uuhh..”jeritnya tertahan. Desahannya itu semakin membuatku kehilangan akal, tanpa pikir panjang kumasukkan jariku ke dalam liang memeknya, dan.. “Bles..” terasa liang memeknya masih rapat. Sesaat dia ingin mengatakan sesuatu tapi dengan cepat aku langsung membungkam mulutnya dengan bibirku. Aku heran juga kok bisanya aku ngeladenin permaenan Nina, padahal gak pernah terpikir sebelumnya aku bakan gelut ma sesama prempuan. Hebat banget pengaruh bokep itu ya. Si bapak hanya senyum2 ja melihat ulah kami berdua. Dia asik nonton kami berdua, bokepnya dia matikan. “Sin diranjang aja yuk”, Nina bangkit dan menyeretku ke kamarnya. Dia segera melepaskan t-shirt yang kukenakan, terpampanglah dua gundukan indahku terbalut BH putih berenda. Kami berpandangan, kemudian dia mengecup bibirku, dan aku diseretnya keranjangnya, si bapak juga ikut ke kamar Nina. Sprei sangat acak2an, abis bertempur dahsyat rupanya Nina dan si bapak. Nina kayanya bisex, makanya mau gelut ma aku juga. “Sin, bodi kamu asik banget, proporsional ukurannya, tu jembut kamu lebat gitu, napsunya gede ya. Tersiksa banget kalo jablay padahal napsunya gede”, kata si bapak memuji tubuhku. Aku hanya diam saja. Nina berbaring di sampingku, dibelainya rambutku dengan lembut, dikecupnya keningku, bibirku, kemudian lidahnya mulai menelusuri tubuhku, diciumnya dadaku, pagutan demi pagutan membuat aku kegelian. Pentilku tegak berdiri karena aku sudah sangat terangsang. Dijilati pentilku satu persatu. “Oooh..!” aku mendesah kegelian, dia pun mulai menghisap pentilku yang sebelah kanan sedang yang kiri dipilin-pilinnya dengan kedua jarinya. Aku makin mendesah, memejamkan mata sambil menggigit bibir, berusaha menahan gairah yang begitu menggelora. Bibir kami pun bertemu, saling melumat, lidah kami saling berpilin, dada kami saling bergesekan. Nina sudah tidak sabar lagi, ia mulai melepas rok mini beserta cd yang aku pake. Kini kami berdua sama-sama telanjang bulat, kami mulai bergumul di atas ranjang, berguling-guling ke sana kemari. Bibirnya terus melumat bibirku, nafasku makin tidak teratur, Dia menindih tubuhku sembari jarinya mengobok-obok memekku. Kedua jarinya berusaha mencari titik G-spotku, sampai akhirnya dia menemukannya, kemudian ditekannya dengan jarinya. Beberapa saat kemudian aku mulai menggeliat-geliat, kedua kaki kulingkarkan ke pinggangnya, tubuhku mulai mengejang, bahkan pantatku sampai terangkat. Tubuhku makin mengejang dengan hebat sampai-sampai aku memejamkan mata. tangannya yang satu lagi meremas pantatku dengan kuat, tubuhku semakin mengejang-ngejang. “Ooohh.. oughh.. aahh.. Nin.. aku mau keluar nihh.. oohh..” aku mendesah dengan keras. aku merasakan cairan hangat keluar dari memekku. Tak lama kemudian aku pun mencapai orgasme, tubuhku mengejang dengan hebat, seolah-olah ada yang meledak dalam tubuhku. Aku terkulai lemas dalam pelukannya, dia tersenyum kepadaku, “Nikmat Sin?” aku hanya mengangguk lemes. “Terusin ma si bapak ya, katanya pengen nikmat”, katanya lagi sambil bangkit dari ranjang, sementara aku masi terkapar di ranjang. Nina menghilang gak tau kemana, aku si gak perduli ma Nina lagi, ngebayang kenikmatan yang bakal menerkamku waktu si bapak ngentotin aku. Si bapak segera memposisikan badannya diseebelahku tanpa menunggu persetujuanku lagi. Dia mengambil posisi memiringkan tubuh ke kanan menghadapku. Dia mulai aktif menciumi seluruh wajah, tengkuk, belakang telinga, leher, terus turun ke bawah, toked kiriku diisap-isapnya, sementara yang kanan dipilin-pilinnya lembut. Rangsangan ini segera membangkitkan birahiku. Mulutnya bergerak kagi ke bawah, ke arah pusar, dijilatinya dan ditiupnya lembut, kembali aku mendesah-mendesis nikmat, sambil jari tangannya mengobok-obok lembut lubang memekku, mengenai itilku, menimbulkan kenikmatan yang hebaaaat, kukejangkan seluruh tubuhku, sampai pingganggku tertekuk ke atas, serrrrrr…. kubasahi tangannya yang lembut dengan semburan cairan hangat yang cukup deras dari memekku. Cuman dielus aja aku bisa klimax lagi, tangannya sakti amir nih. “Pak, masukkan sekarang, Sintia udah nggak tahaaaannnn……”, pintaku manja tanpa rasa malu lagi. Tetap dengan posisi miring-berhadapan, kubuka selangkanganku tinggi-tinggi, kugenggam kontolnya dan kusorongkan lembut ke lubang memekku. “aaaaahhhhhh…….” lenguhanku kembali terdengar lebih seru. Terasa sekali ada benda bulat panjang yang keras banget menerobos masuk memekku. Sensasinya luar biasa, rasanya memekku penuh keisi kontolnya yang lumayan gede itu, palagi dia mulai menekan pelan sehingga ambles makin dalam. Kontolnya baru masuk setengahnya dalam memekku, dimajukannya lagi kontolnya, dan kumajukan pula memekku menyambut sodokannya yang mantap-perkasa. “Paaak… maju-mundurnya barengan, ya…..”, ajakku. Kami maju dan mundur bersamaan tanpa perlu diberi aba-aba, rasanya lebih enak dibandingkan pria di atas wanita di bawah. Kulihat si bapak merem-melek, demikian juga dengan diriku, kontolnya dengan irama teratur terus menghujam-mantap berirama di dalam liang memekku yang terasa sempit kemasukan kontolnya yang lumayan besar. Terasa sekali gesekan kontolnya ke dinding memekku, luar biasa nikmatnya. Baru kali ini aku merasakan nikmatnya dientot. Memekku mulai tersedut-sedut lagi, tanda akan mengeluarkan semburan hangatnya. “Aduuuuhhhh, paaaak, enaaaaakkkkkkk……..”, aku agak berteriak sambil mendesis. Dia belum muncrat, luar biasa kuatnya. “Ganti gaya, ya Sin, aku cabut dulu sebentar”, ajaknya sambil memutar tubuhku, tetap pada posisi miring membelakanginya. Dia memelukku kuat dari belakang, sambil meremas lembut kedua tokedku, kuangkat kakiku sebelah, dan kuhantar lagi kontolnya memasuki memekku……“aaaaaaaaahhhhhhhhhhh …. enak, paaak……., gesekannya lebih terasa dari yang tadiiiiii…..” aku mendesah nikmat…..Kali ini aku hanya diam, sedang dia yang lebih aktif memaju-mundurkan kontolnya yang belum muncrat-muncrat juga pejunya. Sudah hampir satu jam dengan dua gaya ini, “Sin, aku mo ngecret, didalem ya”. “Ya pak, muncratin didalem aja, biar lebih nikmat lagi”. Dia semakin mempercepat irama maju-mundurnya, dan “Aaah, aaah, aaahh….” dia mendesah sambil mengeluarkan pejunya dengan tembakan yang kuat-tajam-kental bagai melabrak seluruh dinding rahimku, setrumnya kembali menyengat seluruh kujur tubuhku. “Aaaaaaaa………” aku berteriak panjaaaanng sambil kusemburkan juga air memekku. Tenagaku benar-benar seperti terkuras, tanpa melepaskan pelukan dan juga kontolnya, masih dengan posisi miring, kami terdiam lagi beberapa menit… sampai semua getaran mereda. “Sin, dah lama banget aku pengen ngentotin kamu, sejak kamu masi kuliah, tapi gak pernah kesampean. Nina aja sampe ketagihan ngent0t ma aku, sampe sekarang masi sering minta aku ent0t. NIkmat gak Sin”. “Nikmat banget pak, bapak kuat banget si ngentotnya, Sintia bisa berkali2 klimax bapak baru ngecret. Mo lagi ya pak”. “Tu kan, apa aku bilang, prempuan yang jembutnya lebat mana puas cuma sekali maen”. “Mandi bareng, yok” ajaknya. Dicabutnya kontolnya dari lobang memekku yang sudah kering, aduuuhhhh enaknya. Aku pun segera bangun. Dia menarik tanganku, aku bangkit dan dipeluknya. Aku di ciumnya sambil menggelitiki toked dan memekku, kembali birahiku naik. Sampai di bawah kran pancuran air hangat, kami berdua berpelukan, berciuman, merangkul kuat. Dengan posisi berdiri kembali kontolnya mengeras bagai batu, segera kurenggut dan kugenggam dan kumasukkan lagi ke memekku. Staminanya kuat banget ya, gak tau deh semalem brapa ronde dia ngentotin Nina, skarang baru ja ngecret di memekku dah ngaceng lagi, keras banget. Dengan tubuh basah disiram air hangat dari pancuran, dan tetap dengan berdiri, kami ngent0t lagi. Dia kembali menggerakkan kontolnya maju-mundur, sementara aku bagai menggelepar memeluk erat tubuhnya yang perkasa. “Pak, sabunan dulu, ya”, tanpa melepaskan kontolnya dari memekku, kami saling menyabuni tubuh kami, khususnya di bagian-bagian yang peka-rangsangan. “Lepas dulu, ya Sin, aku ambilkan handuk dulu”, dia melepaskan tusukannya, menuju lemari pakaian Nina, dan diambilnya dua handuk baru, satu untukku satu untuknya. Selesai handukan, aku bermaksud mengambil pakeanku karena kupikir aktivitas hari ini sudah selesai. “Eiittt, tunggu dulu, kontolku masih keras nih, kudu dibenamkan lagi di memek kamu sampe aku ngecret lagi.” Gila, mau berapa kali aku orgasme hari ini. kuhitung-hitung sudah 12 kali aku menyemburkan air memek sedari tadi dikilik ma Nina. Aku mengambil posisi sederhana, terlentang menantang biar dia bisa menindihku dari atas. Kami ngent0t lagi sebagai hidangan penutup dengan “Gaya Sederhana” mot. Dia terus menggoyang kontolnya maju-mundur. Kembali aku akan mencapai puncak lagi, sedang dia masih terus dengan mantapnya maju-mundur begitu kuat. “Pak, Sintia sudah mau keluar lagiiiiii……”, kukejangkan kedua kakiku dan sekujur tubuhku. “Sin, aku juga mau keluar sekarang……”, dalam waktu bersamaan kami saling menyemprotkan dan memuncratkan cairan kenikmatan kami masing-masing. “Enaaak, paak…….” “Puaas, Sin……….” Dia langsung ambruk di atas tubuhku. “Hari ini adalah hari yang paling luar-biasa dalam hidup Sintia pak, kayaknya Sintia gak bakalan lupa deh, makasi ya pak”. “Kalo kamu mau lagi, call aja, kita bikin janjian berdua aja, mau dimana terserah”, katanya sambil mencium lembut bibirku. Kupakai pakeanku, kukecup lagi kedua pipi dan bibirnya, segera aku lari menuju kamar mandi, membersihkan pejunya yang masih menetes dari lubang memekku yang agak bonyok. Kukenakan cd, beha, rok mini, dan t shirtku lagi. rambut kusisir rapi lalu aku keluar kamar. Nina gak kliatan, aku gak tau dia dimana, ya udah aku balik aja kerumahku dengan penuh rasa nikmat. Kebayar rasanya kenikmatan yang gak kudapet dari suamiku. Kapan2 pasti aku akan mengulangi dengan si bapak, seperti tawarannya tadi. by Cerita Sex Terbaru – Cerita Seks Mesum, Cerita Dewasa Terbaru, Cerita Hot Ngentot.
Cerita Dewasa -Di hari dengan angin yang kencang ini aku akan menceritakan pengalaman sex dengan ibu kostku yang galak tapi menggairahkan. Namanya Ibu Nita, dia sudah berumur 42 tahun dan dia juga galak kalau aku telat membayar kost. Tetapi tampak marah pada wajahnya itu bisa membuat dirinya yang cantik tampak lebih menggairahkan. “Tok tok tok” sura pintu kamar kosku yang diketuk dari luar. Pagi itu aku masih tertidur ketika ada yang mengetuk. Aku mencoba bangkit dari tidurku untuk membukakan pintu kamarku yang sedari tadi diketok terus menerus. Baru aku membuka pimtu kamar kosku aku sudah terdengar ocehan dari tante nita menagih uang kos padaku, “He bayu udah tanggal berapa ini? Km kok belum bayar uang kos” ocehan tante nita menagih uang kos padaku. “Maaf tante, bayu belum dapat kiriman dari mama” ujarku memberi penjelasan pada tante nita. “Telat lagi! Telat lagi! Sudah berapa kali km telat membayar uang kos” cerocos tante nita selanjutnya. Aku hanya terdiam mendengarkan mulut tante nita yang sedari tadi nyerocos tanpa ada spasinya. Seperti ditusuk ribuan pedang tubuhku kali ini mendengar ocehan tante nita yang tiada henti. Mulut wanita 42 tahun ini memang terkenal tajam seperti pisau dikalangan anak2 yang kos dirumah tante nita. Sebenarnya tante nita adalah sosok wanita yang termasuk cantik dengan kulit sawo matang tinggi badan kira2 163cm dan berat 67kg. Suami tante nita adalah purnawirawan TNI namanya pak jono yang usianya sudah berkisar 75 tahun. Memang jauh sekali usia tante nita dengan pak jono. Setelah kenyang dengan sarapan omelan yang diberikan tante nita padaku aku langsung bergegas mandi dan berangkat ke kampus. Oh iya aku lupa mengenalkan diriku, namaku bayu usiaku baru 22tahun tinggiku 172cm berat badanku kira2 68kg. Aku adalah salah satu mahasiswa disebuah universitas negri di surabaya. Aku berangkat ke kampus dengan menggunakan motor butut pemberian orang tuaku. Sesampai dikampus aku langsung nyelonong aja kekantin karena males mengikuti kelas pada waktu itu karena masih teringat ocehan dari tante nita. Sampai dikantin aku hanya duduk bengong tidak memesan apa2. Tiba2 ada suara yang membuyarkan lamunanku. “Eh curut ngelamun aja km dari tadi” suara itu terdengar cukup keras membuyarkan lamunanku. “Ada apa sih ndah? Demen banget bikin orang kaget” jawabku kepada indah salah satu sahabatku dikampus. “km sih ngelamun aja bay dari tadi” indah mencoba mengajaku ngobrol. “Ngelamun itu enak tau” jawabku sedikit sewot. “Emang lagi ngelamun apaan sih km bay?” Tanya indah mencoba mengintrogasiku. “Mau tau aja sih km ndah” aku menjawab pertanyaan indah sambil pergi beranjak dari kantin. “Loh malah pergi dasar curut!” Celoteh indah yang tampak kesal karena aku tak menjawab pertanyaannya. Setelah pergi dari kampus aku memutuskan untuk pulang lagi ke kosan, walaupun sebenarnya males juga pulang karena bakal bertemu si moster cewek itu yang selalu menyerangku dengan lidah tajamnya. Tapi rasa kantuk memaksaku untuk segera pulang jd kupacu aja motor bututku ke kosku. Ternyata benar belum sampai aku memarkir motorku si moster itu udah memberiku hidangan dengan ocehannya lagi. “Bayu sini!” Ujar tante nita menyuruhku untuk mendatanginya. “Ada apa tan? Aku belum sempat mampir ke atm tadi” jawabku sedikit takut. “Lagu lama itu bay, emang tante nita ini orang bodoh? Yang bisa km tipu begitu aja” oceh tante nita mulai menyerangku. “Bayu gk bohong kok tan” jawabku singkat. “Halah udah tante udah bosen denger alasanmu yang selalu sam tiap bulan” celetus tante nita yang tidak menerima alasanku. “Tante gak mau tau pokoknya nanti jam 8 malam km sudah harus membayar uang kos! Kalau tidak km harus angkat kaki dari sini!” Lanjut tante nita sembari meninggalkanku. Waduh uang dari mana kalau deadlinenya jam 8 malam padahal uang aku sudah mehubungi orang tuaku katanya mereka belum bisa mengirim uang dalam jangka waktu deket ini. Aku semakin pusing memikirkan bagaimana cara untuk membayar uang kos. Akhirnya aku memutuskan untuk tidur daripada malah pusing memikirkan gimana caranya membayar kos. Lama aku tidur tak terasa sudah pukul 8 malam terdengar pintu kamar kosku digedor lagi dan seperti biasanya belum sempat kubuka tante nita sudah nyerocos gak karu2an. “Bayu jangan sembunyi km cepet keluar” kata tante nita dibalik pintu. “Iya tan sebentar” jawabku sambil membuka pintu kamarku. “Mana uangnya sekarang udah jam 8″ ucap tante nita ketika pintu baru saja kubuka. “Maaf tan bayu ketiduran tadi untung tante nita bangunin barusan kalau tidak mungkin bayu udah keblabasan hehe” jawabku mengelak dengan senyum kecut. “Jangan nyelimur km bay mana uangnya” kata tante nita. “Iya2 tan ini bayu mau ke atm ngambil uang” jawabku dengan nada kesal. “Cepetan iya awas kalau km bohong lagi” ucapnya dengan nada keras. Setelah cuci muka aku langsung pergi dari rumah kos yang menyeramkan itu. Seperti biasa aku mengendarai motor bututku, aku berhenti disebuah kedai kopi. Kulihat dompetku hanya tersisa selembar uang 20 ribuan. Sial umpatku dalam hati. Aku langsung masuk ke kedai kopi itu dan memesan sebuah kopi hitam dan sebatang rokok eceran. Tak butuh waktu lama menunggu kopi sudah diantar dimejaku. Sekali lagi aku mencoba menghubungi orang tuaku tapi tetap saja jawaban orang tuaku kalau mereka belum bisa mengirim uang malam ini. Pikiranku semakin kacau karena jawaban dari orang tuaku. “Waduh gmn kalau aku sampai diusir dari kos tante nita? Aku harus tidur dmn?” Aku terus memikirkan hal itu. Akhirnya setelah hampir 1 jam aku tidak menemukan jawaban sama sekali akhirnya kuputuskan untuk menghadapi omelan tante nita dan menerima apabila benar2 diusir dari situ. Kubayar kopiku lalu kutancap gas motorku untuk segera menemui tante nita. Aku memarkir motorku dan langsung naik kelantai 2 memang kamarku berada dilantai dua. Belum selesai aku melangkah menaiki tangga ternyata tante nita sudah menungguku pas didepan tangga. “Sial” umpatku dalam hati. “Bayu akhirnya km datang juga iya? Mana uang kosnya” tante nita langsung to the point. “Maaf tante ………” Jawabku. “Maaf2 katamu, jangan bilang kalau km belum dapat kiriman lagi” ucap tante nita memotong ucapanku. “Iya tan” jawabku dengan kepala menunduk takut. “Sudah kuduga itu. Sekarang km kemasin barang2mu dari kosan ini!” Ucap tante nita dengan nada yang sangat keras. Seperti disambar petir kata2 tante nita membuat tubuhku lemas. Kulangkahkan kaki menuju kamarku walaupun sebenarnya berat untuk kulangkahkan kakiku. Segera kukemasi barang2ku dan moster itu masih menungguku didepan pintu. Belum selesai aku mengemasi brang2ku dia udah menyerocos lagi. “Lama amat sih beresin barangnya?” Ucap si moster itu. Aku hanya diam tidak menjawab kata2 tante nita. Rupanya tante nita tidak sabar menungguku membereskan barang2ku dia pun bergegas masuk dan membantuku membereskan barang2ku. “Sialan wanita ini” aku berbicara dalam hati. “Tampaknya perlu juga dikasih pelajaran wanita tua ini” sambungku sambil melihat lekuk tubuh tante nita. Aku bangkit dari tempatku dan langsung menutup pintu kamarku. Tante nita hanya melihat hal yang kuperbuat. Setelah menutup pintu aku langsung berjalan menuju tante nita. Habis itu langsung kupeluk tubuh tante nita dan kuciumi lehernya. “Rasakan pembalasanku ini tan” ucapku kepada tante nita. “Eeehhhh…… Eeeehhhhhh….” Tante nita hanya mendesah tak membalas ucapanku. Kini kuarahkan tangganku meremas2 payudarah besar milik tante nita dengan kasar. Terdengar tante nita suara mendesah tante nita semakin keras. Aku tidak menghiraukan desahan tante nita dan terus meremas2 payudaranya yang berukuran 40b itu. Memang besar payudara tante nita. Aku terus meremas payudara tante nita tanpa ampun. “Terus bay terus puaskan tante malam ini” racau tante nita. “APA???? Tante nita malah menikmati remasanku ini” gumanku dalam hati yang kaget mendengar kata2 tante nita. Setelah puas meremas2 payudara tante nita aku mencoba meloloskan kaus yg dipakai tante nita waktu itu, tente nita diam saja dan terus menuruti kemauanku. Setelah berhasil meloloskan kaus dari tubuhnya kini giliran celana pendek selutut itu yang kupelorotkan kebawah. Kini tubuh tante nita hanya terbungkus bh dan cd yang berwarna hitam. Seperti orang kesetanan melihat tubuh tante nita hanya terbungkus bh dan cd saja aku langsung memeluk tubuhnya kusergap mulut tante nita dengan ganas tante nita pun membalas ciumanku malah lebih ganas dari aku dan tangganku pun tak mau kalah dengan meremas2 payudara tante nita yang masih terbungkus bh. Kira2 10 menit aku dan tante nita berciuman akhirnya tante nita membuka obrolan. “Bayu km duduk gih sekarang giliran tante nita yang akan melayani km” ucapnya kepadaku. Aku sudah tidak tahu, setan mana yang bisa membuat kami berdua berbuat kenikmatan seperti yang terjadi ini. Sungguh nikmat luar biasa ternyata melayani dan dilayani oleh tante setengah baya. Karena kepuasan yang kami alami inilah aku berusaha membagikan cerita sex paling hot kami berdua. Aku hanya menganguk tak berbicara apapun. Aku langsung duduk ditempat tidurku lalu dengan telaten tante nita membuka celana jeansku dan memelorotkannya kebawah. Segera tante nita meremas2 penisku dibalik celana dalamku. Aku pun juga tak mau kalah kuremas2 juga payudarah tante nita. Setelah puas meremas2 penisku dibalik celana dalam kini tante nita membuka celana dalamku dan “ttuuiiiingg” keluarlah si otong dari sarangnya. Tante nita tampak terperangah melihat batang penisku yang cukup besar. “Gede banget bay senjatamu?” Tanya tante nita padaku. “Masak gede tan?” Tanyaku balik padanya. “Iya ini udah termasuk big zise bay” ucap tante nita memperjelas. “Ah biasa aja tan, emang punya paka jono gk segini?” Tanyaku kepada tante nita. “Enggak bay, punya pak jono kecil gk bisa berdiri lagi” ujar tante nita. Haaaahhhhh ternyata pak jono impoten pantas tante nita sering marah2 gk jelas mungkin karena dia tidak pernha mendapatkan kebutuhan biologisnya. “Eh tan janggan dilihat aja tuh si otong kasihan” ucapku pada tante nita. “Oh iya maaf2 bay” jawab tante nita agak sedikit kaget. Lalu mulailah tante nita menjilat2 penisku dari ujung penisku hingga buah zakarnya tidak lepas dari sapuan lidah tante nita. Nikamat sekali rasanya, tampaknya wanita ini pintar sekali dalam melayani laki2. Setelah asik dengan jilatan2nya kini tante nita mulai mengulum penisku awalnya anya kepalanya saja yang dikulum dan disetai olkeh sedotan2 pelan. Enak sekali rasanya aku belum pernah diperlakukan seperti ini sebelumnya. Tante nita memang sangat handal dalam melayani laki2. Setelah lama menyedot2 kepala penisku akhirnya tante nita mencoba memasukan seluruh penisku kemulut mungilnya. Ohhh enak sekali rasanya ketika mulut mungil itu berhasil menelan semua kepala penisku. Tidak hanya mengulum seperti td tante nita juga menyedot2 penisku hingga terasa linu sekali hingga aku tidak kuat lagi menahan lahar putih kentalku akhirnya keluar dan memenuhi mulut tante nita hingga mbleber dibibirnya. Tante nita tampaknya sangat menikmati spermaku tampak dari wajahnya yang merem melek merasakan pejuku yang berada didalam mulutnya. Setelah itu tante nita langsung mencopot bh dan cdnya kemudian dia langsung berbaring dikasurku. “Ayo bay sekarang giliranmu untuka mainin vagina tante” ucapnya menyurhku untuk memainkan vaginanya. “Oke tan siap” jawabku sembari mendekatkan mulutku pada vaginanya. Kuciumi vagina tante nita bau menyengat yang sangat khas itu tercium dihidungku menambah nafsuku untuk mengobok2 vaginanya. Kusedoti vagina tante nita hinga dia menjerit kecil tak lupa kusedot juga keletit tante nita. Setelah puas menyedot kini kujilati memek dan keletitnya hinga tante reni meracau tak karuan karena merasakan nikmat yang tak terhingga. Setelah lama menjilat kini kucoba untuk meneroboskan lidahku keliang segamanya. Terus dorong lidahkukedalam menerobos liang segamanya dan mengaduk2 kedalam vaginanya. Tante nita menggerang kenikmatan matanya hanya merem melek tak bisa menahan geli. Aku terus mengobok2 vaginanya denga lidahku sampai pada akhirnya “sseeeerrrrr” keluarlah cairan putih bening keluar dari dalam vaginanya terasa hangat sekali dilidahku dan tak terasa cairan itu membasahi mulutku. Tante nita menggejang kenikmatan merasakan orgasmenya yang pertama. “Ayo bay sekarang masukin penismu kledalam vagina tante, tante udah gak tahan” ucap tante nita. Aku hanya mengangguk dan menuruti perintah tante nita. Kukangkangkan paha tante nita dan kearahkan penisku ke vagina tante nita. Tapi aku tidak tergesa2 memasukan penisku kedalam vaginanya tapi aku cuman menggosok2an penisku pada vaginanya. “Aaahhhhh eeeehhhhh aaayyyoooo dong bay udah gak tahan nih. Jangan siksa tante lebih lama lagi dong” ujar tante nita yang sudah gk tahan pengen disetubuhi. “Iya tante nita sayang” jawabku sambil tersenyum. Aku segera memasukan penisku ke vagina tante nita walaupun vaginanya sudah sangat basah tapi tetap saja sulit sekali aku menerobos vaginanya. Lubang tante nita sangat sempit sekali mungkin karena pak jono sudah tak pernah memasukan penisnya ke vagina tante nita. Dengan susah payah aku akhirnya memasukan penisku kedalam vaginanya. Terasa hangat sekali kala kepala penisku berhasil meyeruak masuk kedalam vagina tante nita. Aku mulai menggerakan pinggulku maju nundur berulang2 kali hingga akhirnya dengan satu sentakan aku berhasil memasukan seluruh batangku masuk kedalam vagina tante nita. Mata tante nita membelalak seketika penisku masuk seluruhnya kedalam vagina tante nita. Aku terus memaju mundurkan pinggangku dengan cepat. “Jangan cepat2 bayu sakit, kontolmu itu terlalu gede” ucap tante nita sambil merem melek. “Iya tante maaf2″ jawabku tapi aku tetap tidak menurunkan tempo genjotanku. Aku terus memompa penisku didalam lubang vagina tante nita. Tante nita hanya mendesah menahan nikmat yang kuberikan padanya. Sampai 10 menit berlangsung aku meminta untuk berganti gaya dengan gaya dogie style. Tante nita hanya menganguk seraya membalikan tubuhnya dan mengambil posisi nungging. Terpampang nokahan pantatnya yang padat tepat didepan mataku. Segera kuarahkan penisku ke vagina tante nita. Sekarang kuserang tante nita dari belakang, kuserang terus vagina tante nita. Dia seprti kenikmatan sekali terlihat dari tikahnya yang mengigit bibir bawahnya kala itu. Akhirnya setelah 10 menit mengenjit terasa ada sesuatu yang menjoba keluar dari ujung penisku. “Tante kayaknya bayu mau keluar nih” ucapku. “Tahan dulu bay tante juga mau keluar rasanya” jawab tante. “Tapi bayu udah gak tahan nih” lanjutku. “Yaudah sekarang kita keluar bersamaan yuk” ajak tante nita. Dan “croott croott creett creeet” amunisiku bertarung dengan amunisi tante nita didalam vaginanya. Kam berdua sekarang tidur terlentang berdampingan dengan kepuasan yang terpancar pada wajah masing2. Akhirnya tante nita memakai klembali bajunya dan keluar dari kamarku. Inilah caraku membayar kos sekarang. Jadi tiap awal bulan tante nita selalu mengetuk kamarku jam 9 malam keatas untuk menagihku agar membayar kos dengan cara melayani dia dengan berhubunga sex. Sekarang sifat tante nita jadi berubah 180 derajat dari yang dulu sering marah kini jadi seseorang yang murah senyum. Dari situ aku tahu kebutuhan biologis itu bisa membuat orang mudah bukan hanya setiap bulan saja, tapi setiap kami berdua saling menginginkannya kami pun melakukan hbungan sex yang kami inginkan. pinoqq Memang di luar kami kelihatan saling sopan, tapi di dalam sms kami berbicara mesum dan sayang-sayangan. Kebutuhan sehari-hari akupun dsering dibelikan oleh tante nita.
cerita ngesek paling hot